Mitos Legenda dan Cerita Rakyat
A.
Pengertian Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
Setelah mendapatkan sedikit penjelasan tentang apa itu MITOS, LEGENDA, dan CERITA RAKYAT, kali ini kita cari tahu contoh – contoh dari semua nya,.
*Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras keramas ketika dekat hari H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras ketika resepsi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak ya ? keramas dan hujan ? logikanya kenapa calo pengantin perempuan dilarang membasahi rambutnya (keramas) karena kata penata rias pengantin, kalau rambut yang akan disanggul itu di keramasi maka tekstur rambut jadi halus dan lembek ini menyulitkan si penata rambut memasang sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak boleh keramas supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul. (kalau aku mah kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe) urusan hujan cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.
*Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan, nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama Ibu, Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama dikumpulin di pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar kotor malas belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki baik untuk dapat nilai bagus terhambat kan ? anggap saja begitu.
*Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby harus ke kamar mandi dulu untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari luar yang ikit di badan si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk itos ini mudah saja tentu saja orang yang pulang kerja lewat jalan yang penuh dengan debu dan kotoran, belum lagi kalau macet dan asap kendaraan menempel di baju. Bayi yang baru lahir belum memiliki anti body yang kuat jadi rentann terkena berbagai macam penyakit. Debu dan kotoran yang menempel di baju si Ayah ialah sarang kuman dan virus, jadi harus dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan kaki, lebih baik lagi kalau mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.
1.
Mitos
Sebuah imajinasi dari manusia yang
berusaha untuk menerangkan suatu gejala alam atau hal lainnya yang ada pada
saat itu. Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal
tersebut sehingga cenderung identik dengan sesuatu yang berbau mistis.
2. Legenda
Sebuah cerita yang dirangkai
secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara
logis dalam pendeskripsian ceritanya, cenderung mengemukakan kehadiran seorang
tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah atau hal yang fenomena bagi
manusia.
3. Cerita Rakyat
Suatu peristiwa yang terjadi pada
zaman dahulu yang dikisahkan untuk menjelaskan suatu kejadian yang mungkin
tidak masuk akal manusia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan suatu
kejadian disuatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang
dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia, maupun dewa.
B.
Contoh-contoh Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
Setelah mendapatkan sedikit penjelasan tentang apa itu MITOS, LEGENDA, dan CERITA RAKYAT, kali ini kita cari tahu contoh – contoh dari semua nya,.
1.
MITOS
Di indonesia masih
banyak orang – orang yang menanggapi serius dengan mitos – mitos yang ada,
berikut contoh – contoh mitos yang ada di Indonesia.
*Anak gadis dilarang
keras makan di depan pintu, katanya bisa batal dilamar orang alias balik
kucing. (ini mitosnya). Kalau dipikir-pikir memang tidak pantas makan di depan
pintu, fungsi pintu hanya untuk jalan keluar masuk saja. Kalau memang makan ya
di ruang makan atau di tempat yang layak untuk makan. Hubungan dengan yang ngelamar.
*Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras keramas ketika dekat hari H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras ketika resepsi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak ya ? keramas dan hujan ? logikanya kenapa calo pengantin perempuan dilarang membasahi rambutnya (keramas) karena kata penata rias pengantin, kalau rambut yang akan disanggul itu di keramasi maka tekstur rambut jadi halus dan lembek ini menyulitkan si penata rambut memasang sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak boleh keramas supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul. (kalau aku mah kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe) urusan hujan cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.
*Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan, nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama Ibu, Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama dikumpulin di pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar kotor malas belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki baik untuk dapat nilai bagus terhambat kan ? anggap saja begitu.
*Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby harus ke kamar mandi dulu untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari luar yang ikit di badan si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk itos ini mudah saja tentu saja orang yang pulang kerja lewat jalan yang penuh dengan debu dan kotoran, belum lagi kalau macet dan asap kendaraan menempel di baju. Bayi yang baru lahir belum memiliki anti body yang kuat jadi rentann terkena berbagai macam penyakit. Debu dan kotoran yang menempel di baju si Ayah ialah sarang kuman dan virus, jadi harus dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan kaki, lebih baik lagi kalau mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.
2.
LEGENDA
Legenda
Candi Prambanan
Di dekat kota
Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini
dibangun dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka
candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara
Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung
Bondowoso. Beginilah ceritanya.
Konon tersebutlah
seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini
seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian,
kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka
meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena
bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung
Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.
Dengan persetujuan Raja
Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona
oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya — ya, bahkan putri raja
yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.
Lara Jonggrang takut
menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja.
Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi.
Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam.
Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya,
meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang
mempunyai balatentara roh-roh halus.
Pada hari yang
ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai
membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan
kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi
yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana
Prambanan menjadi kebingungan karena
mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus
diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung
serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium
bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka
karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa
hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka
tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu
Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia
mengutuk para gadis di sekitar Prambanan — tidak akan ada orang yang mau
memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang
sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang
besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada
di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.
3.
Cerita Rakyat
Kelelawar
Yang Pengecut
Di sebuah padang rumput
di Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang
terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. “Kurang ajar” kata singa.
Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk
berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung.
“Mulai sekarang segala
jenis burung adalah musuh kita”, usir mereka semua, jangan disisakan !” kata
Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh
bangsa burung. Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya.
Kesempatan itu
digunakan oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung
kocar-kacir melarikan diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat
dengan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa
dan anak buahnya.
Melihat bangsa burung
kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui sang raja
hutan. Kelelawar berkata,”Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku
mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan
mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu”. Tanpa
berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.
Malam berikutnya
kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil
mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang
istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok
singa dengan batu dan kacang-kacangan. “Awas hujan batu,” teriak para binatang
kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal
tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung.
Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. “Lihatlah sayapku, Aku ini
seekor burung seperti kalian”. Elang menerima kelelawar dengan senang hati.
Pertempuran berlanjut,
kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah.
Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan
dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar ?.
Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak
berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua
kelompok singa dan kelompok burung.
Mereka sadar bahwa
tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali dan
memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa
sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan
diri bila malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.
Sumber:
Sumber:
Comments
Post a Comment